Akan tetapi, bagi sebagian peminat jenis motor injeksi, suara yang dihasilkan terasa terlalu kalem/hening. Kondisi inilah yang di anggap sebagai kekurangan sehingga mereka kerap mengganti knalpot dengan produk aftermarket (knalpot racing/ balap ).
Dengan asumsi, bahwa pergantian knalpot standart bawaan pabrik ke knalpot racing akan mendongkrak tarikan motor jauh lebih bertenaga, dan suara yang dihasilkan terdengar lebih garang. Sistem pembuangana jenis freeflow ini, memang awal kehadirannya khusus di peruntukkan pada motor balap.
Sebagian faktanya, tidak ada yang salah bila dilakukan pergantian, selama modifikasi mesin motor juga di lakukan. Misalnya porting folish, yaitu mengubah setelan katup dam pembesaran spuyer. Jika tidak, maka bersiaplah menghadapi mesin motor menjadi tidak stabil. Bagaimana dengan bahan bakarnya?
Dengan mesin standart atau telah di modifikasi, apabila memakai knalpot racing, pemakaian bbm tetap boros. Karena diperlukan pembakaran yang tinggi untuk mengimbangi tenaga mesin dari efek knalpot racing. Ini berlaku untuk jenis motor 2 tak atau pun 4 tak, meski ada perbedaan, tapi pemakaian bahan bakar tetap lebih boros dari kondisi tanpa merubah knalpot standar.
Efek tambahan berikutnya, knalpot balap sangat mengganggu kenyamanan pengendara/ orang lain. Suara yang di hasilkan begitu berisik, makanya pemakaiannya tidak di sarankan. Sisa dari hasil pembakaran gas buangnya, juga menjadi pencemaran udara dan lingkungan.
Sebaiknya, pertahankan knalpot standar bawaan pabrik yang jauh lebih hemat dan aman untuk orang lain di sekitar anda. Meski pilihan selalu kembali kepada diri kita. Salam motovlog !
Posting Komentar untuk "Alasan Mempertahankan Knalpot Asli/ Standart Motor Injeksi"