Antara untung, rugi, dan apa adanya fairing vixion tersayang!

Sumber : Google Image

Oto ntips - Sebagai bentukan dari perubahan dan menjadi semacam fenomena yang bahkan lazim di jalanan, pemilik motor-motor naked akan merasa kurang gereget rasanya jika belum memasang fairing. Para pemotor menggandrungi pasang fairing karena secara tampilan motor yang bertudung akan nampak lebih sporty daripada motor versi naked alias telanjang yang memperlihatkan bagian mesin.

Sepanjang para penggemar fairing menggunakan landasan referensi modifikasi secara benar, maka pembagian hasil antara untung dan rugi mungkin akan seimbang, tidak terlalu melenceng dari yang diinginkan.

Misalnya para bikers memilih full fairing, half fairing, quarter fairing, atau fairing jenis belly pan dengan tehnis pemasangan yang tidak asal-asalan, memperhatikan sirkulasi udara, antisipasi efek aerodynamic, dan wind screen yang baik, maka bisa diperoleh tampilan ciamik dan lebih street fighter.

Sebaliknya, bila melupakan dan tak peduli air flow akan berdampak buruk bagi kinerja mesin motor. Karena fairing buatan biasanya, akan memerangkap udara panas yang keluar dari ayunan silinder dan putaran mesin. Fungsi fairing yang harusnya melindungi mesin dari luar, berubah menjadi jebakan untuk udara panas yang dihasilkan mesin. Celakanya, bila asupan udara segar tidak cukup, maka temperatur engine akan meningkat drastis. Mesin terpaksa terjebak dalam suhu tinggi jika memang masih dioperasikan di atas batasan normal.

Terdongkraknya suhu mesin diatas normal membawa efek sebagai berikut :

1. Konsumsi bahan bakar menjadi lebih boros 13%
2. Emisi gas buang meningkat 4%
3. Mengurangi keawetan jerohan mesin

Dampak lainnya, pemasangan fairing yang asal pasang, tentu juga mengurangi kenyamanan berkendara, membuat peningkatan temperatur mesin 22% serta suhu sekeliling hingga 9% ( Bikeadvice data ).

Keuntungan, kerugian, atau bawaan pabrik menjadi pilihan yang mungkin kembali dipikirkan saat anda mau menutup mesin dengan fairing.